Senin, 24 November 2014

Jurnalistik 1 - Opini (Malang nya Indonesia ku)


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebutculture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.

“Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya.”

Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak selamanya sama.

Budaya yang Hilang

Lagu Rasa Sayang-sayange diklaim oleh Pemerintah Malaysia
Rasa Sayange atau Rasa Sayang-Sayange adalah lagu daerah yang berasal dari Maluku, Indonesia. Lagu ini merupakan lagu daerah yang selalu dinyanyikan secara turun-temurun sejak dahulu untuk mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan sosialisasi di antara masyarakat Maluku.

Lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar bulan Oktober 2007. Sementara Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu kepulauan Nusantara (Malay archipelago)

[1], Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu “Rasa Sayange” adalah milik Indonesia karena ia merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi Maluku sejak leluhur, sehingga klaim Malaysia itu adalah salah.

[2]. Bagaimanapun, bukti tersebut akhirnya ditemukan. ‘Rasa Sayange1′ diketahui direkam pertama kali di perusahaan rekaman Lokananta Solo 1962. 

[3] Pada tanggal 11 November 2007, Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Budaya Malaysia, Rais Yatim, mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik Indonesia 

[4]. Namun, ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa Malaysia menyebutkan bahwa mereka mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik bersama, maksudnya warisan milik bersama bangsa Melayu, antara Indonesia dan Malaysia.

[5]. Tentang bukti rekaman “Rasa Sayange”, bukti lagu tersebut direkam oleh PT Lokananta, Solo, Indonesia pada tanggal 1962 dalam piringan hitam Gramophone 

[6]. Rekaman master dari piringan ini masih disimpan oleh PT Lokananta. Ini dikenal sebagai rekaman pertama terhadap lagu ini. Piringan hitam tersebut didistribusikan sebagai souvenir kepada partisipan Asian Games ke 4 tahun 1962 di Jakarta, dan lagu “Rasa Sayange” adalah salah satu lagu rakyat Indonesia di piringan tersebut, bersama dengan lagu etnis lain Indonesia seperti Sorak-sorak Bergembira, O Ina ni Keke, dan Sengko Dainang.

Desain Grafis Perak Asli Bali
Rasa terambilnya desain garafis perak asli Bali ini muncul ketika seorang warga bali yang menjaul hasil karyanya ke konsumen luar negeri. Namun tanpa diketahui konsumentersebut malah mematenkan hasil karya tersebut sebagai desain dari luar negeri, sehingga ketika warga Bali ini hendak mengekspor hasil karyanya ternyata dia harus beurusan dengan WTO karena dianggap telah melanggar Trade Related Intellectual Property Rights (TRIPs). Sesungguhnya desain tersebut telah dimiliki dan merupakan warisan dari leluhur masyarakat Bali itu sendiri. Namun ada juga kejadian perebutan hak paten yang terjadi di dalam negeri ini sendiri yang dimana kedua belah pihak telah mematenkan hak ciptanya. Namun salah satu pihak menganggap bahwa karya lainnya merupakan plagiat dari hasil karya yang telah mereka buat.

Tari Reog Ponorogo dengan Tari Barongan Malaysia
Dikisahkan di dalam Asal Usul Reog Ponorogo telah terjadi pertempuran antara Raja Ponorogo dengan Singa Barong penjaga hutan Lodoyo. Pujangga Anom nama raja itu telah membangunkan dan membuat marah singa tersebut, karena mencuri 150 anak macan dari hutan Lodoyo. Anak-anak macan itu rencananya akan dia gunakan sebagai mas kawin pernikahannya dengan seorang puteri dari Raja Kadiri. Pertempuran antara Pujangga Anom dan singa penjaga hutan Lodoyo kemudian tak terelakkan. Kisah itu lalu menjadi legenda pada rakyat Ponorogo dan sekitarnya tentang keberanian dan ketabahan orang-orang Ponorogo dan diwujudkan dalam bentuk tarian Reog.

Dalam tarian Reog para penari bukan saja menampilkan gerakan-gerakan badan yang mempesona namun juga menyertakan suasana magis. Para penari dipercaya berada dalam keadaaan kesurupan meskipun yang sesungguhnya terjadi mereka mendahului tarian Reog dengan ritual puasa dan semedi. Adegan ketika seorang penari memanggul topeng besar berupa kepala singa yang di atasnya dihiasai dengan bulu merak adalah salah satu contoh kuatnya aroma magis tersebut.

Barongan Malaysia tidak seperti itu dan itulah yang membedakan tarian itu dengan Reog dari Ponorogo. Mungkin tema tariannya agak mirip meskipun harus dikatakan antara keduanya terdapat perberbedaan yang jauh. Namun andai pun dianggap mirip, hal itu hanya terletak pada temanya yang mengusung tema singa atau macan. Tema semacam itu juga bisa dijumpai dalam tarian Sisingaan dari Kuningan Jawa Barat dan Barongsai tarian khas Cina. Dan jika dilihat dari filosofinya, Barongan Malaysia cenderung bernuansa keagaamaan (penyebaran Islam) sementara filosofi Reog adalah keberanian dan ketabahan.

Tempe yang diklaim oleh WN Jepang
Tercatat ada 19 paten tentang tempe, di mana 13 buah paten adalah milik AS, yaitu: 8 paten dimiliki oleh Z-L Limited Partnership; 2 paten oleh Gyorgy mengenai minyak tempe; 2 paten oleh Pfaff mengenai alat inkubator dan cara membuat bahan makanan; dan 1 paten oleh Yueh mengenai pembuatan makanan ringan dengan campuran tempe. Sedangkan 6 buah milik Jepang adalah 4 paten mengenai pembuatan tempe; 1 paten mengenai antioksidan; dan 1 paten mengenai kosmetik menggunakan bahan tempe yang diisolasi. Paten lain untuk Jepang, disebut Tempeh, temuan Nishi dan Inoue (Riken Vitamin Co. Ltd) diberikan pada 10 Juli 1986. Tempe tersebut terbuat dari limbah susu kedelai dicampur tepung kedele, tepung terigu, tepung beras, tepung jagung, dekstrin, Na-kaseinat dan putih telur.

Makanan Daerah yang tergantikan oleh makanan dari Luar Negeri
Sekarang ini banyak sekali makanan daerah yang tergantikan terutama didaerah pariwisata. Sebenarnya tidak ada kerugian yang akan dialami oleh negara, namun jika dilaihat dari segi lain maka akan merugikan karena para penerus bangsa mendatang mungkin tidak akan tahu apa makanan daerah yang mereka miliki. Penyebab utamanya yaitu danya investor asing yang ingin memajukan perekonomian daerah pariwisata dengan membangun restoran cepat saji ataupun sejenis kedai junkfood. Masyarakat sekarang ini khususnya anak – anak muda, berpikir makanan daerah sudah ketinggalan jaman sehingga mereka berusaha untuk mengikuti tren yang ada. Semua itu tak lain juga akibat dari globalisasi apalagi sarana dan prasarana telah memadai bahkan terpenuhi.

Menurut saya, mempertahankan budaya adalah hal yang sangat penting karena budaya adalah identitas bangsa kita. Indonesia adalah negeri yang sangat kaya akan keanekaragaman budaya nya. bayangkan bagaimana jadinya kalau suatu saat nanti kita hanya bisa mengenang budaya Indonesia dengan cara melihat nya di internet atau hanya membaca di buku, sedih bukan? menurut saya pandangan orang Indonesia yang selalu berfikiran bahwa kebudayaan negara lain lebih keren harus di hilangkan, budaya Indonesia sangatlah indah hanya saja belum terekspos semua. Maka kita harus mencoba untuk mengenali budaya-budaya kita, pelajari dan cintai budaya tersebut lalu harus kita klaim agar tidak direbut negara lain. Lucu rasanya kita akan marah begitu saja ketika budaya kita diambil sedangkan hari-hari kemaren kita tidak pernah mencoba untuk menjaga nya. Saya berharap warga Indonesia dapat lebih peduli dengan apa yang ada di sekitar nya, dapat lebih mencintai negeri ini mulai dari hal yang terkecil, karena kalau bukan kita yang menjaga negeri ini, siapa lagi yang akan menjaga ?

Sumber : 
http://www.radar-indo.com/2013/12/budaya-indonesia-yang-hilang.html
http://www.antarasumbar.com/id/foto/fotoutama/260612134417_reog_ponorogo.jpg

Jurnalistik 1 - Investigasi (Jajanan Jahat)

Melonjaknya harga bahan makanan yang sangat signifikan membuat para pedangang menjadi sangat pelit dalam menyajikan makanan yang sehat dan memenuhi syarat layak jual dalam makanan. Banyak sekali pedangang yang memanfaatkan hal itu dengan cara yang tidak wajar bahkan bisa di bilang sadis karena sangat mengancam kesehatan para konsumennya.Sebagai salah satu contoh, pedagang yang banyak ditemui di sekolah-sekolah. Terlihat banyak sekali pedangang yang sedang menjajakan hasil olahannya yang belum tentu higinis, sehat, dan aman. Dan disini, peneliti banyak menjumpai beberapa makanan yang menarik perhatian untuk diketahui lebih lanjut bangaimana cara pembuatannya dan bahan apa saja yang digunakan.

Selasa ( 14/12 ) pukul 09.00 WIB. Di ujung gerbang di sebuah sekolah dasar terlihat sebuah gerobag kecil lengkap dengan sepeda usang dan pedagang yang terlihat trampil membentuk sebuah adonan gulali dengan tangan yang tanpa mengenakan sarung tangan plastik sebagai pencegah agar kuman tidak langsung bercampur dengan makanan yang dibuat. Penelitipun menghampiri pedangang tersebut dengan berpura-pura membeli dagangannya. Dengan sedikit berbasa-basi, beruntung peneliti dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan gulali itu dari pedangan itu sendiri dengan alasan ingin belajar membuat. Peneliti mengikuti penjual gulali itu sampai pada sebuah kontrakan kecil disebuah desa Pajang kota Solo.

Siang hari pukul 14.00 WIB saat anak-anak sekolah sudah usai dengan aktifitas belajar mengajarnya, disaat inilah penjual gulali itu beraksi. Saat dia berbelanja, peneliti sengaja menghantarkannya pada sebuah toko kelontong. Terlihat Sardi ( nama samaran ) sedang membeli beberapa bungkus gula ukuran 1 kilogram dan satu bungkus tepung kanji. Usai dari toko kelontong tersebut, kita beranjak ke sebuah toko bahan makanan. Sesampainya di toko bahan makanan, Sardi (43) memesan beberapa siklamat atau pemanis buatan atau yang biasa di sebut dengan sakarin. Ternyata tak hanya sakarin yang Sardi pesan, dia juga memesan beberapa pasta rasa nanas dan jeruk dan juga memesan satu ikat tusuk sate untuk tangkai permen. Di dalam benak si peneliti, mungkin cukup itu saja yang dibeli. Tetapi saat ingin beranjak pulang untuk mengolah bahan-bahan yang akan dibuat adonan gulali tadi, tiba-tiba Sardi meminta tolong untuk menghantarkan ke daerah Pasar Gede untuk membeli sesuatu.

Sesampainya di sana, Sardi melarang peneliti untuk ikut masuk kedalam sebuah toko yang terlihat seperti toko yang menjual bahan-bahan bangunan seperti cat, tiner, dan bahan kimia lainnya. Terlihat disana bahwa Sardi sedang memesan suatu barang yang sepertinya sudah biasa ia pesan. Karena beberapa karyawan sudah tahu dengan kode yang Sardi tunjukan. Transaksi jual beli pun usai, datang Sardi menghampiri peneliti untuk melanjutkan perjalanan menuju kontrakan kecil.

15.30 WIB, tiba di kontrakan kecil yang pengap dan berdebu, tidak tertata dan terkesan acak-acakan. malah bisa dibilang itu hanya sebagai tempat persinggahan sementara dan malah dimanfaatkan sebagai tempat prostitusi oleh beberapa orang yang sebagian mengenal Sardi. Di dapur, tepatnya dibelakang rumah, terlihat sudah ada beberapa panci yang akan siap dipakai untuk memasak gulali itu. Prosesnya pun sangat jauh dari kesan ke higinisan suatu makanan. Dengan mencampur gula, dan tepung kanji dengan takaran alakadarnya, Sardi menggunakan entong yang juga sering digunakan untuk menguruk arang. Terlihat disitu sesuatu yang sangat tidak lazim untuk dikonsumsi apalagi disini sasarannya adalah anak-anak.

Tahap berikutnya, siklamat akan dicampurkan, terlihat satu bungkus yang netto nya 100 gram dicampurkan pada satu adonan tanpa takaran sedikitpun, siklamat tersebut langsung saja di campurkan dengan jumlah yang cukup banyak. Hampir separuh lebih siklamat yang dicampurkan dalam adonan. Proses selanjutnya, sebelum adonan mengental, adonan gulali “jahat” itupun dipisah menjadi dua bagian untuk diberikan pasta. Terlihat disini bahwa Sardi sangat telaten dalam menakar pasta. Setetes demi setetes dia campurkan kedalam adonan.

Sardi terlihat sangat sibuk sekali dalam meramu dagangannya itu. Tetapi saat sedang beralih peneliti yang mengaduk adonan gulali, terlihat Sardi mengeluarkan satu plastik kecil berwarna kuning dan merah. Kemudian benda itu dicampurkan dalam adonan yang akan dijajakan nanti. Kemudian peneliti bertanya keherannan untuk apa benda itu dan darimana mendapatkannya.Sardi pun menjawab, “ ini hanya sekedar syarat saja kok mbak. Agar warnanya lebih terang dan menarik. Tadi beli di toko dekat Pasar Gede. Satu bungkusnya hanya Rp.200 makanya saya beli banyak untuk persediaan. Ini kita campur sedikit saja agar tidak pahit rasanya.”

Terlihat jelas bahwa apa yang dicampurkan ke dalam adonan tersebut adalah bukan pewarna makanan, melainkan pewarna kain atau yang sering disebut dengan pewarna tekstil. Dengan mencampurkan warna kuning sebagai warna penggambaran adonan rasa nanas. Dan warna orange dari campuaran kuning dan merah sebagai penggambaran adonan rasa jeruk. Benar-benar jauh dari kesan sehat, higinis, dan aman. Bayangan tentang anak-anak yang gembira dan senang saat nanti membeli gulali buatan Sardi tiba-tiba menjadi hilang dan berubah menjadi anak-nak yang sakit, keracuan bahkan meregang nyawa karena zat yang tidak layak dikonsumsi tadi.

Rabu ( 29/12 ) peneliti melakukan observasi lebih lanjut untuk memastikan barang apa sajakah yang di beli oleh Sardi saat dia melarang peneliti untuk ikut masuk kedalam sebuah toko yang terlihat menjual bahan bangunan di mana Sardi membeli suatu barang yang menurut peneliti itu adalah pewarna tekstil yang dicampurkan kedalam adonan gulali tadi. Sesampainya di toko tersebut, peneliti memastikan untuk bertemu dengan karyawan yang sudah biasa melayani Sardi dalam transaksi jual beli.

Setelah peneliti berhasil bertatap muka langsung, peneliti kemudian mencoba untuk mencari informasi dari Mimin (27) ( nama samara ) karyawan yang sering melayani Sardi dalam melakukan transaksi jual beli pewarna tekstil tersebut. Awalnya peneliti hanya memesan beberapa pewarna tekstil dan bertanya berapa harganya. Setelah peneliti sudah mendapatkan barang tersebut, mulalilah peneliti bertanya kegunaan dari barang tersebut. Pada awalnya Mimin hanya menjawab bahwa itu hanya untuk pewarna pakaian yang sudah luntur yang masih bisa dipakai lagi. Setalah Mimin menjawab seperti itu, ada salah satu pembeli yang nampak sedang menunggu pesanan cat yang akan dibelinya berkata,

“ sekarang pewarna seperti itu ndak cuma buat warnain baju saja mbak, tapi banyak juga yang dipakai buat warnain makanan. Wong tetangga saya saja ada kok yang pakai pewarna kayak begituan buat bikin es” ujarnya sambil tertawa dengan muka sedikit serius menjelaskan.
Setelah Salman (49) ( nama samara ) beranjak pergi dari toko bangunan dengan membewa seember besar cat warna putih, lalu tanpa disadari, Mimin membenarkan bahwa ada sebagian orang yang memanfaatkan pewarna tekstil menjadi pewarna makanan dan di toko inilah mereka biasa membeli pewarna tekstil itu. Salah satunya adalah Sardi penjual gulali “jahat” tersebut.


· Dampak Penggunaan Bahan Kimia pada Makanan
Kamis ( 30/12 ) di RS Medika Mulya pavilion Kenanga kamar 11, terlihat seorang anak kecil sedang terkapar tak berdaya di tempat tidurnya yang banyak dikelilingi dengan selang-selang infuse dan juga tabung oksigen. Terlihat anak tersebut sedang melakukan checkup oleh perawat yang sedang memeriksanya saat itu. Kemudian penelitipun menghampiri pasien mungil yang bernama Salsa (7) untuk sedikit bertanya dan mengetahui bagaimana kondisinya. Saat ditanyai sudah sakit berapa hari dan karena apa dia bisa sakit seperti ini, dengan suara yang kecil dan lemah pun Salsa menjawab, “ udah 2 hari bobok sini mbak. Muntah – muntah, mencret dan mimisan gara – gara jajan es pocong, gulali, sama bakso ojek pas les di tempat e pak guru “
Dan saat itu juga ibu Salsa menambahi bahwa sekarang jajanan anak-anak sudah tidak ada yang aman. Banyak sekali terkandung zat-zat berbahaya seperti rhodamin B, boraks dan formalin. Sampai-sampai memakan korban seperti ini, ujar Hartini (45) sambil mengelus kening anaknya.
“ Awalnya dia hanya mengeluh pusing, gatal ditenggorokan dan mual mbak. Saya pikir itu hanya gejala masuk angin atau batuk. Tapi malamnya kok tiba-tiba badannya panas pakai mimisan, kejang, sesak nafas dan muntuhannya sedikit bercampur darah selain itu mengeluh kalau perutnya mulas. Tiba-tiba kok malah sambil muntah dia mencret juga. Tapi bukan berbentuk kotoran yang padat. Malah seperti air saja mbak keluarnya.” Kata Hartini menambahi
Setelah peneliti mengetahui damapk dan sebab dari sakit yang di derita oleh Salsa, peneliti pun mencari informasi lebih lanjut tentang dampak buruk dari zat berbahaya tersebut. Dokter spesialis anak, dr.Sri Rahayu (50) yang juga saat ini sedang menangani Salsa menerangkan tentang berbagai macam dampak yang ditimbulkan. Menurut dr.Sri Rahayu sakit yang sekarang di derita olah gadis mungil itu akibat penggunaan pemanis buatan berlebih atau penggunaan siklamat yang melampaui batas. Dampaknya pun sangat mengancam kesehatan. Contohnya seperti : sakit kepala/migraine, pusing, sakit persendian, mual, mati rasa, kejang otot, kegemukan, gatal-gatal, depresi, kelelahan, lekas marah, tachycardia ( peningkatan denyut jantung ), insomnia, kebutaan, ketulian, jantung berdebar, sesak nafas, kecemasan, gangguan berbicara, kehilangan indra pengecap, telinga berdengung, vertigo, dan lupa ingatan.
Walaupun kadang pemanis buatan atau “aspartame sering digunakan untuk orang penderita diabetes, tetapi tetap saja berbahaya jika menggunakan dengan takaran dengan jumlah yang banyak.
“ Tak hanya Salsa saja yang opname ditempat ini dengan gejala serupa. Ada sekitar 5 anak yang mengalami keracunan akibat jajan sembarangan dan salah satunya tak bisa diselamatkan karena zat kimia berbahaya itu sudah terlalu lama mengendap didalam tubuh dan sudah tak bisa ditangani dengan medis “ terang dr.Sri Rahayu menambahkan.
Selain penggunaan bahan pemanis buatan secara berlebih yang sangat mengancam kesehatan, ada juga pewarna tekstil yang sangat berbahaya bagi kesahatan pula. Dampak yang ditimbulkan dari pewarna tekstil tersebut adalah sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mata, dan tertelan. Dampak yang terjadi berupa iritasi pada saluran pernapasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati. Selain itu dampak jangka pendek yang dapat ditimbulkan dari penggunaan beberapa zat pewarna antara lain ruam kulit, hidung meler, asma, kulit lebam, shock dan juga berpotensi meningkatkan hiperaktivitas anak dan serangan asma. Tutur dr.Sri Rahayu saat diwawancarai usai pulang dari RS.Medika Mulya Wonogiri.


Sumber :
http://olvyonita.blogspot.com/2010/12/laporan-investigasi.html


Jurnalistik 1- Interpretatif (Banjir Jakarta)

Jakarta (Selasa : 12/08/2014) Hujan deras yang mengguyur ibu kota, sejak Senin petang, mengakibatkan kawasan langganan banjir di Jakarta Selatan, terendam banjir, seperti di kawasan pemukiman warga di Petogogan, Kebayoran Baru, dan Mampang Pela, Mampang Prapatan.
Di kawasan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, banjir mulai memasuki rumah warga sejak Senin petang, seiiring dengan derasnya hujan yang mengguyur ibu kota. Banjir merendam ratusan rumah warga di 3 rw Petogogan, dengan ketinggian air mencapai hampir 2 meter. Selain akibat hujan deras, banjir yang kerap melanda kawasan ini juga diakibatkan meluapnya aliran kali Krukut yang melintas wilayah pemukiman padat penduduk ini.
Kondisi serupa juga terjadi di pemukiman warga di kawasan Mampang Pela, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Banjir akibat hujan deras ini juga merendam puluhan rumah warga. Ketinggian air hingga lebih satu meter ini membuat aktivitas warga terganggu. Bahkan, warga terpaksa menggunakan ojek gerobak untuk sampai ke rumah masing-masing.
Berikut ini sederet fakta tentang banjir Jakarta yang perlu kita ketahui bersama.

1. Banjir Jakarta adalah cerita berabad-abad. 


Banjir bukan cerita baru di Jakarta. Kota ini bahkan tercatat pernah dilanda banjir besar pada tahun 1621.  Air sudah bolak-balik menerjang ketika Jakarta masih bernama Batavia, yaitu tahun 1654 dan 1878.

Pada Januari-Februari 1918, berbagai kawasan di Jakarta juga terendam banjir karena meluapnyaSungai Ciliwung. Semenjak itu, banjir semakin rutin terjadi, termasuk juga ketika Jakarta dipimpin Ali Sadikin yaitu tahun 1976.

2. Rentang waktu terjadinya banjir besar di Jakarta semakin pendek. 

Seperti terungkap dalam artikel “10 Mitos Air dan Banjir di Jakarta”, siklus banjir besar lima tahunan di Jakarta hanyalah mitos. Banjir besar bukan siklus, melainkan kejadian acak yang tidak dapat dipastikan akan datang setiap berapa tahun. Angka lima tahun adalah angka statistik yang bisa saja menjadi sepuluh, tiga, atau bahkan satu. Angka tersebut bergantung pada kondisi alam dan kualitas manajemen banjir di Jakarta.

3. Ada empat variabel yang menyebabkan terjadinya banjir di Jakarta.


Variabel-variabel itu adalah 1) jumlah limpasan air dari kawasan hulu; 2) limpasan air di Jakarta sendiri; 3) tinggi permukaan air laut; dan 4) tinggi permukaan tanah.

Limpasan air dari Bogor mencapai 37 juta meter kubik per tahun. Sementara di Jakarta sendiri, dari 2 miliar meter kubik air hujan per tahun, hanya 26,6 persen yang terserap ke dalam tanah. Sisanya alias 73,4 persen (1.468.000.000) meter kubik merupakan air limpasan yang langsung mencari laut.

Di sisi lain, hampir 40 persen wilayah di Jakarta berada di bawah permukaan laut. Kondisi ini diperparah dengan terus menurunnya permukaan tanah mencapai 18 cm/tahun (berdasarkan penelitian Hasanuddin Z. Abidin, 2008), dan meningkatnya tinggi permukaan air laut hingga 8 mm/tahun (berdasarkan penelitian Sutisna S., dkk, 2002). 
            
4. Ada empat macam status kondisi bencana banjir di Jakarta. 

Istilah siaga I (kritis), siaga II (waspada), siaga III (rawan), dan siaga IV (normal) santer terdengar seiring pemberitaan media. Siaga, berdasarkan buku Dinas PU DKI, adalah suatu sikap atau tingkat kemampuan untuk menghalangi  dan atau mengelola suatu bahaya dalam rangka mengurangi dampaknya yang mungkin terjadi dan menimpa mereka. 

Pada bencana banjir, status siaga ditentukan berdasarkan pengamatan tinggi muka air (TMA) pada stasiun pengamatan dan pintu air. Siaga IV adalah status paling awal, sementara siaga I adalah status paling gawat. Setiap titik pengamatan memiliki standar siaga masing-masing. Status siaga I, misalnya, diberikan pada Katulampa apabila TMA melebihi dua meter; sementara status tersebut diberikan pada Manggarai apabila TMA melebihi 9,5 meter. 

Selain untuk kemudahan komunikasi, perbedaan status siaga memiliki konsekuensi pergantian komando. Contohnya pada siaga I, komando akan berpindah ke Gubernur DKI Jakarta. 

5. Data 14 titik pengamatan tinggi muka air bisa diakses langsung oleh publik.

Pemerintah DKI Jakarta mempunyai 14 titik pengamatan yang mengawasi tinggi muka air di berbagai lokasi. Titik-titik tersebut yaitu Katulampa, Pesanggrahan, Angke Hulu, Cipinang Hulu, Sunter Hulu, Depok, Manggarai, Karet, Waduk Pluit, Pasar Ikan, Pulo Gadung, Sunter Utara, Sunter Selatan, dan Krukut Hulu. Data pantauan tinggi muka air yang diperbarui setiap jam bisa dilihat di situs resmi Provinsi DKI Jakarta.

Informasi ini sangat penting untuk warga yang tinggal di tempat-tempat rawan banjir. Ketika misalnya status siaga meningkat pada Katulampa, maka warga Kampung Pulo dan Bukit Duri akan segera bersiap-siap, karena sekitar delapan jam kemudian air dari Katulampa akan tiba di tempat mereka.

Sumber : 
https://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/fakta-fakta-banjir-jakarta-040106137.html
http://tv.liputan6.com/read/2089838/hujan-deras-ratusan-rumah-di-jakarta-kebanjiran
http://cdn.klimg.com/merdeka.com/resized/670x670/i/w/news/2013/10/11/262231/996x498/januari-maret-2014-jakarta-waspada-banjir.jpg

Jurnalistik 1- Feature (Goa Pindul)

Yogyakarta adalah kota dengan segudang keunikan, bagi yang ingin merasakan pengalaman yang berbeda dari yang lainnya berarti anda harus berkunjung ke "Goa Pindul". Tempat wisata ini terletak di Gua Pindul terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, karena sepanjang jalan saya tertidur jadi saya lupa berapa lama dari kota Yogyakarta menuju Goa Pindul.

Ada beberapa pilihan paket disana, tetapi saya mengambil paket Goa Pindul harga nya sebesar Rp.30.000 harga sudah termasuk ban, pelampung dan sepatu karet. Bagi yang lupa membawa baju ganti, disana mereka menjual berbagai macam ukuran baju, celana dan pakaian dalam. 

Pada awal perjalanan kita harus berjalan dan membawa ban kira-kira sekitar 10 menit untuk menuju Goa Pindul




Setelah sampai di pintu masuk Goa pindul, saya terpana dengan keindahan goa tersebut. Ini adalah pengalaman pertama bagi saya memasuki Goa dengan adanya air dibawah. setelah masuk ke dalam goa hal yang akan kita lihat adalah stalaktit dan stalagmit walaupun suasana di dalam goa sangat gelap tapi para guide akan menerangi kita dengan senter dan mereka akan menjelaskan bagaimana terjadinya stalaktit dan stalagmit dengan suara lantang.Setelah melewati zona gelap kami akan menuju zona terang dimana ada lubang besar di dalam goa sehingga sinar matahari masuk seutuhnya. Setelah itu langsung terlihat pintu keluar dari Goa.

Saya sangat menikmati perjalanan ini, wawlupun harus berbasah-basahan tapi ini adalah perjalanan yang tidak terlupakan. Yang harus kita sadari adalah Indonesia sangat kaya akan keindahan alam nya, banyak orang-orang asing dari negara lain sangat bangga akan Indonesia namun terkadang orang Indonesia sendiri lah yang mengacuhkan negeri ini. Semoga Indonesia akan selalu menjadi negeri yang indah yang terkenal akan keramahan warganya.
 









Jumat, 14 November 2014

The Best Holiday Ever

I will tell you about my best holiday ever, this is not my first trip to travel abroad but this is my first time went to europe. I forgot exactly when the date was but I went to europe on july 2012. It took 13 hours from Jakarta to Frankfurt, German. When I arrived in Frankfurt I feel so tired because we had to seated for 13 hours but when I arrived in Frankfurt my backpain’s gone and I felt so exciting.

The first day, we sightseeing in Frankfurt we went to big cathedral and after that we went to sightseeing  in Amsterdam  and rent  a boat. The second day, we went to Floriade in Venlo the biggest flower festival in Netherlands  and it only held every 10 years . I think Floriade is the best festival ever, they have a lot of flower from around the world in big areas 66 hectars.

The third day, we went to belgium to bought chocolates, I bought 4 or 5 dozens of chocolates in belgium because the taste was very delicious and yummy, I can still remember how was the smell and the taste. I think Belgium is the heaven for chocolate addict like me. After that, we went to France because it a little bit far from Belgium to France so we spent a night in a bus. In the morning, we went to Eiffel tower, I always dream to go to France and my dream came true I feel so grateful. But Unfortunately, we can’t use the lift to go up because Eiffel tower was under renovation, so sad  but it’s okay I can still enjoy the view.


The last day, we went to Lavayete to shopping, shopped in Lavayete is very confusing because it’s really big mall and so many brands. Sometimes we have to be careful because the price is more higher or the same like in Indonesia. I think thats all my story, I feel so grateful because i have a chance to went to europe and I will never forget about Frankfurt Cathedral, Ducth cheese, Floriade, Belgium chocolates and Eiffel tower.

Pengertian Pariwisata dan Kesimpulannya

1.    Pariwisata Menurut Prof. Salah Wahab
Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau di luar negeri (meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain) untuk mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.
                                           
2.    Pariwisata Menurut Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker
Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara.

3.    Pariwisata Menurut E. Guyer Fleuler
Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Sedangkan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri, perdagangan, serta penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan.

Kesimpulan:
Menurut saya, pariwisata adalah kegiatan manusia yang dilakukan secara sadar  yaitu berkelana di dalam negeri atau di negeri orang untuk memenuhi kepuasaan, kebutuhan dan pergantian suasana, tetapi hanya bersifat sementara tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan.

Sumber:


Tika Dwityastuti
17612383
3SA03